Pesimisku Kepada Generasi Angkatanku

Aku orang yang suka politik, segala intrik dan segala yang ada didalamnya aku suka. Tak ada yang tak disentuh oleh politik. Bahkan ketika kamu buang hajat, kamu diatur oleh tangan-tangan politik yang tak secara langsung kamu lihat.

Dulu begitu Optimis aku bahwa akan tiba saatnya generasiku yang memimpin negara ini, begitu optimis aku bahwa generasiku tak akan ikut-ikutan menggerogoti negara yang diambang kehancuran ini. Begitu optimisnya aku hingga sempat terpikirkan bagaimana jika kita potong saja satu generasi diatas kita, kita bunuh semua politisi yang sudah tua, kita ganti dengan masing-masing dari kita para pemuda.

Akhir-akhir ini Optimismeku mendapat sedikit cobaan, tak kukira teman-teman seusiaku, teman-teman sesamaku sewaktu menimba ilmu begitu dekat dengan kekuasaan dan terkesan tak mau mengontrol. Menutup mata bahwa disana, ditanahku tercinta tidak sedang baik-baik saja. Tak dapatkah mereka berkata saja, kita hanya punya mereka, mereka adalah yang terbaik dari yang terburuk. Aku kecewa bukan karena kalian memilihnya, aku kecewa kalian mendewa-dewakannya seolah yang kalian bela tanpa cacat cela.

Aku berteriak riang gembira ketika kutemukan teman-teman yang begitu potensial membangun daerah, karena buatku negaraku maju ketika daerah-daerahnya dipimpin oleh manusia-manusia yang hendak memajukan daerahnya. Seketika optimismeku tersentak, ketika teman-teman tadi lebih memilih politik praktis dan pragmatis, tak lagi mau dijalur pengontrol. Pengotrol tak harus jadi Oposisi, pengontol hanya tak layak berafiliasi. Layakkah seorang wasit dalam pertandingan sepakbola adalah pemain dari salah satu kesebelasan yang bertanding?

Aku selalu berdoa, Tuhan pergunakan Tangan, Hati dan Pikiranku dalam kegiatanku dalam tindak tandukku. Semoga Idealisme ku mampu kubawa sampai ajal menjemput, seperti yang sering aku katakan, Idealisme ini pembuktian seumur hidup, mampukan aku untuk mewujudkan sebesar-besarnya keadilan, setidak-tidaknya mapukan aku tidak ikut-ikutan mengahncurkan bangsa ini dengan menggerogotinya sedikit demi sedikit.

~DBY~

******

0 comments:

Post a Comment