Titi-titik

Catatan 14 Agustus 2012 :
 
Aku kehabisan kata dan tak tahu tempat yg lebih tepat selain blogku, blog pribadiku untuk ngungkapin rasa kesal, sedih dan hancurku. Aku perlu wadah, aku perlu tempat. Bukan orang, karena tak satu manusiapun yg hanya bisa mendengar dan menerima seperti sebuah tulisan.

Aku sampai pada titik yg mungkin seharusnya aku sudah menyerah, atau  sesungguhnya aku memang sudah menyerah?? Tak tahu lah. Sepertinya memang sudah menyerah. Tetapi aku menyerah dalam versiku.
Aku melihat titik nadir dihidupku dengan jelas, aku melihat titik paling bawah dalam fase hidup, saat paling sulit, paling sakit dan dari yg mampu kuingat ini saat paling sedih dari semua yg pernah kulalui selama ini. 


Apa lagi hal yg lebih menyakitkan ketika semua impian, semua pengorbanan semua yg kau lakukan tiba-tiba hancur berantakan. Hilang. Impian yg kau bangun perlahan hancur dan sekarang lebur jd satu dengan tanah atau mungkin debu.

Tanggal 14 ini, aku berharap inilah titik paling bawah, jngn lg ada titik dibawah ini. Cerah lah esok, agar tak lg aku ingat hari ini. Bisakan aku mampukan aku melalui ini. Meski tak lagi aku dengan impianku, meski tak lagi aku dengan pengorbanan tertulusku. Tetap lah menjadi semangatku hai kalian yg selalu dibelakangku meski terkadang tak kulihat, jika tak mampu kugapai mimpiku, mampukan aku menggapaikan mimpi untuk kalian.

Jogja, 14 Agustus 2012


......................................

Titik-titik

====================


0 comments:

Post a Comment